Selasa, 15 Maret 2011

Asal Mula Kota Surabaya

Dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara ikan hiu Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa. Keduanya sama-sama kuat, sama-sama tangkas, sama-sama cerdik, sama-sama ganas, dan sama-sama rakus. Sudah berkali-kali mereka berkelahi belum pernah ada yang menang atau pun yang kalah. Akhimya mereka mengadakan kesepakatan.

“Aku bosan terus-menerus berkelahi, Buaya,” kata ikan Sura.

“Aku juga, Sura. Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?” tanya Buaya.

Ikan Hiu Sura yang sudah memiliki rertcana untuk menghentikan perkelahiannya dengan Buaya segera menerangkan.
“Untuk mencegah perkelahian di antara kita, sebaiknya kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku berkuasa sepenuhnyadi dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air, sedangkan kamu berkuasa di daratan dan mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air, kita tentukan batasnya, yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut!”

“Baik aku setujui gagasanmu itu!” kata Buaya.

Dengan adanya pembagian wilayah kekuasaan, maka tidak ada perkelahian lagi antara Sura dan Buaya. Keduanya telah sepakat untuk menghormati wilayah masing-masing.

Tetapi pada suatu hari, Ikan Hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal ini dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahui. Mula-mula hal ini memarig tidak ketahuan. Tetapi pada suatu hari Buaya memergoki perbuatan Ikan Hiu Sura ini. Tentu saja Buaya sangat marah melihat Ikan Hiu Sura melanggar janjinya.

“Hai Sura, mengapa kamu melanggar peraturan yang telah kita sepakati berdua? Mengapa kamu berani memasuki sungai yang merupakan wilayah kekuasaanku?” tanya Buaya.

Ikan Hiu Sura yang tak merasa bersalah tenang-tenang saja. “Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungai ini berair.

Bukankah aku sudah bilang bahwa aku adalah penguasa di air? Nah, sungai ini ‘kan ada airnya, jadi juga termasuk daerah kekuasaanku,” kata Ikan Hiu Sura.

“Apa? Sungai itu ‘kari tempatnya di darat, sedangkan daerah kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu adalah daerah kekuasaanku!” Buaya ngotot.

“Tidak bisa. Aku “kan tidak pernah bilang kalau di air hanya air laut, tetapi juga air sungai,” jawab Ikan Hiu Sura.

“Kau sengaja mencari gara-gara, Sura?”

“Tidak! Kukira alasanku cukup kuat dan aku memang di pihak yang benar!” kata Sura.

“Kau sengaja mengakaliku. Aku tidak sebodoh yang kau kira!” kata Buaya mulai marah.

“Aku tak peduli kau bodoh atau pintar, yang penting air sungai dan air laut adalah kekuasaanku!” Sura tetap tak mau kalah.

“Kalau begitu kamu memang bermaksud membohongiku ? Dengan demikian perjanjian kita batal! Siapa yang memiliki kekuatan yang paling hebat, dialah yang akan menjadi penguasa tunggal!” kata Buaya.

“Berkelahi lagi, siapa takuuut!” tantang Sura dengan pongahnya.

Pertarungan sengit antara Ikan Hiu Sura dan Buaya terjadi lagi. Pertarungan kali ini semakin seru dan dahsyat. Saling menerjang dan menerkam, saling menggigit dan memukul. Dalam waktu sekejap, air di sekitarnya menjadi merah oleh darah yang keluar dari luka-luka kedua binatang itu. Mereka terus bertarung mati-matian tanpa istirahat sama sekali.

Dalam pertarungan dahsyat ini, Buaya mendapat gigitan Ikan Hiu Sura di pangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu membelok ke kiri. Sementara ikan Sura juga tergigiut ekornya hingga hampir putus lalu ikan Sura kembali ke lautan. Buaya puas telah dapat mempertahankan daerahnya.

Pertarungan antara Ikan Hiu yang bernama Sura dengan Buaya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari peristiwa inilah kemudian dibuat lambang Kota Madya Surabaya yaitu gambar ikan sura dan buaya.

Namun adajugayang berpendapat Surabaya berasal dari Kata Sura dan Baya. Sura berarti Jaya atau selamat Baya berarti bahaya, jadi Surabaya berarti selamat menghadapi bahaya. Bahaya yang dimaksud adalah serangah tentara Tar-tar yang hendak menghukum Raja Jawa.Seharusnya yang dihukum adalah Kertanegara, karena Kertanegara sudah tewas terbunuh, maka Jayakatwang yang diserbu oleh tentara Tar-tar. Setelah mengalahkan Jayakatwang orang-orang Tar-Tar merampas harta benda dan puluhan gadis-gadis cantik untuk dibawa ke Tiongkok. Raden Wijaya tidak terima diperlakukan sepereti ini. Dengan siasat yang jitu, Raden Wijaya menyerang tentara Tar-Tar di pelabuhan Ujung Galuh hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok.

Selanjutnya, dari hari peristiwa kemenangan Raden Wijaya inilah ditetapkan sebagai hari jadi Kota Surabaya.

Surabaya sepertinya sudah ditakdirkan untuk terus bergolak. Tanggal 10 Nopmber 1945 adalah bukti jati diri warga Surabaya yaitu berani menghadapi bahaya serangan Inggris dan Belanda.

Di jaman sekarang, pertarungan memperebutkan wilayah air dan darat terus berlanjut. Di kala musim penghujan tiba kadangkala banjir menguasai kota Surabaya. Di musim kemarau kadangkala tenpat-tempat genangan air menjadi daratan kering. Itulah Surabaya.

Baca Selengkapnya .....
Minggu, 13 Maret 2011

Museum Brawijaya Malang


Berlokasi di Jl. Ijen No.25 A Malang. Tahun 1952. Museum didirikan dengan melatar belakangi perjuangan TKR dan rakyat Jatim dari Agresi Militer Belanda I dan II.

Museum Brawijaya dibangun atas prakarsa oleh brigjen TNI (Purn) Soerachman Pengdam VIII/BRW Tahun 1959-1962. Museum Brawijaya diresmikan pada tanggal 04 Mei 1968 oleh Kolonel Pur. Dr. Soewondo.
Terkenal dengan nama Citta Utthapana Cakra yang berarti Api Penyebar Semangat dengan luas area mencapai 6825 m2, terbagi atas 2 area utama. Yaitu area pamer dan perkantoran.
Berikut ini beberapa koleksi dari museum Brawijaya. Di depan museum itu dipajang koleksi Tank yang digunakan pada pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya.

Kemudian ada senjata penangkis Serangan Udara yang disita oleh BKR pada September 1945 dari tangan Tentara Jepang. Meriam Cannon 3,5 Inch yang diberi nama Si Buang disita oleh TKR di Desa Gethering Gresik dari Tentara Belanda pada 10 Desember 1945.

Kemudian Tank AMP-TRACK yang digunakan dalam pertempuran para pejuang TRIP.
Dibagian belakang museum kita bisa melihat icon dari Museum Brawijaya yaitu gerbong maut sebuah gerbong barang yang digunakan untuk mengangkut 100 Pejuang Indonesia dari Bondowoso ke Surabaya dalam keadaan pintu tertutup rapat dan tanpa ada lubang angin, hingga menewaskan hampir seluruh penumpang dan menyisakan 12 orang selamat.

Koleksi yang terdapat di dalam museum antara lain mobil “De Soto Usa” yaitu mobil yang digunakan Kolonel Soengkono sebagai kendaraan dinas yang pada waktu itu menjabat sebagai Panglima Divisi Brawijaya (Divisi I Jatim) 1948-1950 di Jatim. Barang-barang peninggalan panglima besar jenderal Sudirman. Foto-foto jamna perjuangan hingga foto Malang tempo dulu.

Komputer besa-besar jaman dulu dan lain-lain.
Museum ini terbagi menjadi lima lokasi tata pameran yaitu:

1. Lokasi Halaman Depan Halaman depan Museum Brawijaya diberi nama “Agne Yastra Loca” yang berarti taman senjata api revolusi. Halaman depan tersebut merupakan ruang pameran terbuka yang memamerkan benda-benda bersejarah khususnya senjata-senjata berat dan kendaran lapis baja yang memiliki nilai sejarah.
2. Ruang Lobi. Pada ruangan ini terdapat tiga koleksi yang dapat dilihat oleh para pengunjung, diantaranya :
1. Relief penugasan pasukan Brawijaya
2. Relief kekuasaan Kerajaan Majapahit
3. Lambang- lambang kesatuan / Kodam seluruh Indonesia.
4. Ruang 1. Koleksi yang terdapat pada ruangan ini mulai dari tahun 1945 – 1949. Pada ruangan ini pengunjung akan diperlihatakan benda-benda bersejarah, seperti mobil De Soto, foto-foto mantan panglima Jawa Timur, senjata api, dsb. Yang paling menarik dari ruangan ini yaitu terdapatnya meja dan kursi yang digunakan oleh Bung Karno, Bung Hatta, Kol. Soengkono dalam melakukan perundingan terhadap pihak Belanda yang disebut dengan “Perundingan meja bundar”.
5. Ruang 2. Koleksi yang terdapat pada ruangan ini mulai dari tahun 1950 – sekarang. Di ruangan ini terdapat benda-benda bersejarah seperti komputer yang digunakan pada masa itu, dsb. Di ruangan ini juga terdapat foto-foto yang menarik untuk dilihat, seperti foto-foto yang menceritakan operasi khusus yang dilakukan dalam menumpas pemberontakan yang terjadi di Indonesia, dan juga terdapat foto-foto kota Malang tempo dulu.
6. Halaman Tengah. Pada ruangan terbuka ini, pengunjung akan diperlihatkan 2 buah benda bersejarah yang memiliki cerita tersendiri sehingga memberikan nama yang menarik pada kedua benda tersebut. Nama pada kedua benda tersebut adalah “Gerbong Maut” dan “Perahu Sigigir”.

Jadwal kunjungan
- Senin s/d Sabtu : Jam 08.00 – 14.00
- Minggu/libur nasional : Jam 08.00 – 15.00
Harga Tiket
- Dewasa/Anak-anak/Rombongan Rp 1.500,-
Fasilitas
Luas tanah / luas bangunan 10.500/3.200 M2
- R. Pameran tetap
- R. Auditorium
- R. Perpustakaan
- R. Lab/konservasi
- R. Penyimpanan koleksi
- R. Bengkel/preparasi
- R. Administrasi
- Toilet
- Kantin/cafeteria
- Audiovisual
- Tabung Pemadam Api

Baca Selengkapnya .....

Bandeng asap merupakan oleh-oleh khas kota Sidoarjo. Disebut bandeng asap karena makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang dimatangkan dengan cara diasap. Kota Sidoarjo terletak di Jawa Timur. Dalam lima bulan terakhir, kota ini lebih dikenal dengan semburan lumpur panasnya. Kota ini memiliki ciri khas tersendiri. Diantaranya dalam hal makanan, yakni bandeng asap. Bila berkunjung ke kota Sidoarjo, yang ditempuh sekitar satu jam dari kota Surabaya, dapat mampir ke rumah Jalil, di Desa Bulu Sidokare, Sidoarjo Kota. Di tempat ini dilakukan proses pengasapan bandeng secara tradisional.
Awalnya, sisik ikan bandeng basah dibersihkan hingga halus. Kemudian isi perut dan insangnya dikeluarkan agar tidak menimbulkan bau. Bagian dalam bandeng juga dibersihkan sehingga tidak ada darah yang tersisa.
Selanjutnya ikan bandeng yang sudah bersih direndam dalam air garam selama 2 jam, hingga meresap ke seluruh daging. Setelah itu, bandeng dibilas agar tidak terlalu asin.
Kemudian bandeng ditiris untuk mengeluarkan air garam. Lalu bagian perutnya disanggah dengan lidi agar asap dapat masuk ke bagian dalam perut.
Setelah itu bandeng diasapkan selama 3 jam. Api terlebih dahulu dipastikan hanya menyisakan bara. Kemudian disiram serbuk kayu sehingga menimbulkan asap. Untuk menghasilkan bandeng asap warna kuning, maka serbuk kayu yang digunakan harus berwarna kuning.
Setelah asap mengepul, bandeng dimasukkan dan tungku ditutup. Setiap jam serbuk kayu disiramkan agar tungku terus berasap.
Bandeng sudah matang, dan siap untuk disantap. Menurut Jalil, pemilik usaha pembuatan bandeng asap, Rasa Bandeng Asap Sidoarjo ini lain dengan bandeng presto. Bandeng asap ini menggunakan saos yang dibuat dari campuran kecap dan petis.
Bandeng asap ini dijual seharga 38 ribu rupiah per kilogram. Sedangkan saosnya dijual seribu rupiah per botol. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan bandeng asap yang dikemas secara modern, yang harganya mencapai 60 ribu per kilogram.
Namun Jalil yang telah 14 tahun menekuni usaha yang diwarisi dari bibinya ini, mengaku masih menghadapi kesulitan dalam hal pemasaran. Pemasaran bandeng asap terbatas karena promosinya dilakukan dari mulut ke mulut. Sehingga hanya wisatawan yang berkunjung ke kota Sidoarjo saja yang tahu bandeng asap khas Sidoarjo ini, dan menjadikannya oleh-oleh untuk dibawa pulang

Baca Selengkapnya .....

Wisata lumpur lapindo mendengarnya memang agak aneh, karena daerah Sidoarjo dimana tempat terjadi bencana yang sangat dasyat akibat meluapnya lumpur dari dalam bumi yang menyebabkan tergenangnya kawasan pemukiman, pertanian dan perindustrian.
Mungkin memang lokasi yang sudah tergenang ini tidak bisa digunakan lagi, salah satu alternatif yang terbaik adalah dijadikan sebagai tempat wisata geologi, apalagi dekat dari situ ada sentra kerajinan yang sudah terkenal yaitu Tanggulangin.
Saat ini pun sudah banyak wisatawan yang datang ingin melihat langsung lokasi yang digenangi oleh lumpur, cuma masih belum terkoordinasi dan dikelola masing masing yang kebanyakan pengelolanya adalah orang orang yang menjadi korban dari lumpur lapindo ini.

Baca Selengkapnya .....

Pernah menonton film beach? Film ini diperankan oleh aktor terkenal, yaitu Leonardo di caprio. Lokasi pantai yang digunakan terletak di Negara Thailand . Mungkin kita, warga Indonesia sangat ingin menikmati keindahan sekelas pantai itu. Ternyata Indonesia juga mempunyai wisata pantai seindah itu. Pantai ini terletak di wilayah kabupen malang , jawa timur. Pantai ini mempunyai keindahan yang tidak kalah dengan pantai-pantai yang ada di tempat lain.
Tidak mudah memang untuk sampai ke pantai sempu ini. Sebelum kita bisa menikmati keindahannya, terlebih dahulu kita dihadang oleh hutan lindung milik perhutani kabupaten malang . kita harus menyusuri hutan tersebut untuk dapat sampai di pantainya. Jalan yang harus kita tempuh pun tidak mudah, cukup melelahkan dan menyita waktu. Tapi sebagai penebusnya, ada hamparan pantai yang menyapa kita dengan keindahannya. Selain bisa melihat birunya laut dan luasnya langit, disini kita juga bisa melihat berbagai macam jenis burung dan hewan-hewan langka lain. Disana kita tidak akan menemukan penginapan, vila , ataupun hotel. Jadi disana kita bisa merasakan sensasi berkemah. Kalau biasanya kita berkemah di gunung, ini saatnya merasakan bagaimana rasanya berkemah di bibir pantai di pulau sempu.
Pulau sempu adalah salah satu pulau yang terdapat di bumi Malang raya jawa timur Indonesia, pulau ini memiliki ciri khusus, yaitu keindahan yang sangat segar dan menakjubkan. Pulau sempu memiliki luas sekitar 28 m3 dan berjarak sekitar 1 km dari pulau jawa.

Salah satu ciri lainnya adalah segara anakan yang memiliki pasir putih dan alami. Pantai segara anakan ini merupakan danau air laut yang terbentuk dari bocoran air laut dari ombak pantai selatan yang menghantam keras tebing batu yang berada tepat diselatan pulau sempu. Tebing inilah yang menjadi jalan masuk air sehingga segara anakan dipenuhi oleh air laut dan terlihat seperti danau laut.

Dari atas tebing kita juga dapat menikmati hamparan laut selatan yang begitu luas dan mempesona mata, dan merasakan dasyatnya hantaman ombak kepada tebing yang kita naiki. Selain itu juga jika kita beruntung maka kita dapat melihat segerombolan ikan lumba-lumba yang sedang asyik main dilaut lepas pantai selatan.

Yang paling menarik adalah pulau sempu hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki alias trekking, sekitar 4 jam waktu yang dibutuhkan untuk mencapai area lokasi yang dituju. Sebelum memasuki hutan kita akan menyebrangi lautan menuju pulau sempu, tersedian berbagai macam perahu sesuai dengan fasilitas dan kapasitasnya.
Bagi anda semua yang hobby trakking maka wisata ini adalah wisata yang sangat cocok buat anda, memang dalam perjalanan akan terasa sangat melelahkan, namun jangan pernah khawatir karna rasa lelah anda akan hilang setelah anda menyaksikan b

Baca Selengkapnya .....

Wisata pantai ngliyep sangat terkenal dengan ganasnya gelombang ombak, ditambah lagi dengan hawa yang sangat sejuk, sehingga banyak wisatawan nusantara maupun mancanegara yang datang mengunjunginya.
Dipentai ini terdapat keunikan yaitu pusaran air yang berputar-putar tak menentu, dan membentuk sebuah keanehan, sehingga ombak yang menghampirinya pun akan hilang dengan sendirinya. Pantai ini sangat lebar dan panjang sehingga pengunjung dapat bersantai dengan leluasa.
Keunikan lain adalah setiap tahunnya pada tanggal 12 maulud (bulan jawa), terdapat atraksi wisata yang merupakan acara khas tradisional yaitu upacara labuhan atau sedekah laut. Yang dilakukan oleh masyarakat kedungsalam dengan membawa sesaji beraneka ragam dan diiringi dengan reog dan jaranan serta diikuti para pengawal dengan menggunaka pakaian adat.
Wisata pantai ngliyep terletak didesa kedungsalam kecamatan donomulyo kabupaten malang. Sekitar 65 KM dari kota malang. 10 ha pantai ngliyep juga merupakan kawasan hutan lindung yang dilindungi oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya .....

Pegunungan Jayawijaya adalah nama untuk deretan pegunungan yang terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia) hingga Papua Newguinea di Pulau Irian. Deretan Pegunungan yang mempunyai beberapa puncak tertinggi di Indonesia ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.
Pegunungan Jayawijaya juga merupakan satu-satunya pegunungan dan gunung di Indonesia yang memiliki puncak yang tertutup oleh salju abadi. Meskipun tidak seluruh puncak dari gugusan Pegunungan Jayawijaya yang memiliki salju. Salju yang dimiliki oleh beberapa puncak bahkan saat ini sudah hilang karena perubahan cuaca secara global.

Baca Selengkapnya .....
 
ndRuwezzz hewezzzz. Template Design By: SkinCorner
Cute Running Grey Cat